Kisah pemutaran Gunung Mandara Giri merupakan kisah terkenal
yang sering diceritakan dalam film atau buku. Kisah yang sangat menarik, dari
filmnya dibuatkan beberapa seri dari generasi ke generasi sehingga filmnya pun
tidak bosan-bosanya untuk ditonton. Berikut ini penulis akan menceritakan
kembali kisah Samudra Manthan yang diambil dalam film Shiv Mahapuran,
selengkapnya.
![]() |
pengadukan samudra |
Penghinaan Dewa Indra kepada Rsi Durwasa.
Dimulai dari Sang Rsi
Durwasa yang merupakan seorang pertapa suci yang dikenal dengan sifatnya
yang sangat mudah marah dan sering mengutuk. Kutukan dari Rsi Durwasa dikenal
dengan Shapa atau kutukan yang
menghancurkan. Para manusi dan Dewa menghormati Rsi Durwasa untuk menghindari
kutukanya.
Dewa Siwa meminta Rsi Durwasa menguji ke-egoisan Dewa Indra pemimpin
para Dewa yang sedang dalam masa kemakmuran dan kejayaan. Rsi Durwasa pun
mengambil wujud sebagai seorang pengemis yang kotor dan bau untuk menemui Dewa
Indra.
Di dalam perjalanan Rsi Durwasa bertemu dengan Bidadari yang
membawa karangan bunga, kemudian meminta karangan bunga tersebut. Bidadari
mengetahui bahwa pengemis ini merupakan wujud Rsi Durwasa kemudian memberikan
karangan bunga tersebut, dan pengemis melanjutkan perjalanannya.
Kutukan Rsi Durwasa
Di tengah perjalanan bertemulah dengan Dewa Indra dan
memberikan karangan bunga. Dewa Indra menerima karangan bunga dan meletakkanya
di gading Gajah Airawata. Gajah Airawata yang terganggu dengan bau bunga itu
kemudian melempar bunga dan menginjak-injak dengan kakinya.
Melihat hal tersebut pengemis itu kemudian merubah wujudnya
menjadi Rsi Durwasa, kemudian mengutuk Dewa Indra, kutukanya adalah semua
kekuatan dan kemakmuran Dewa Indra akan Lenyap seketika. Dewa Indra pun
terkejut tetapi Rsi Durwasa sudah pergi meninggalkanya.
Karena kekuatannya sudah hilang Dewa Indra pun takut jika Mahabali atau Bali yang merupakan Raja
para Asura (raksasa) menyerang Nirwana maka Dewa Indra meminta bantuan
kepada Dewa Wisnu.
Rencana Dewa Wisnu.
Kedatangan Dewa Indra yang sudah diketahui Dewa Wisnu dan menyampaikan
kepada Dewa Indra bahwa, kekuatan dan keabadian para Dewa akan kembali setelah
meminum Tirta Amerta yang berada di Ksheerasagara (Samudra Susu) dan bisa
didapat dengan cara mengaduk samudra tersebut. Para Dewa yang tidak mampu
mengaduk samudra disarankan oleh Dewa Wisnu untuk bekerja sama dengan para
Asura untuk mengaduk samudra, dan Dewa Wisnu berjanji bahwa Tirta Amerta tidak
akan jatuh ketangan para Asura.
Dewa Indra mendatangi Mahabali untuk melakukan perdamaian dan
bekerja sama mengaduk samudra, nantinya dari samudra akan keluar harta yang
dapat dibagi-bagikan. Mahabali pemimpin dari Asura menyanggupi dan ikut dalam
pengadukan samudra.
Bagaimana cara para Dewa dan Asura menyelesaikan tugas ini?? Selanjutnya
Dewa siwa akan meminum racun yang keluar keluar dari pengadukan Samudra. baca ceritanya
di Kisah Leher Biru Dewa Siwa Nilankanta.
BAB V Sloka 10.
Anyatha vedapandityam
Sastramacaramanyatha
Anyatha vadanacchantam
Lokah klisyanti canyatha.
Artinya : Meremehkan kebijaksanaan ajaran Veda, menghina
tingkah laku/kegiatan yang sesuai dengan ajaran-ajaran sastra/Veda, menjelekan
orang yang selalu berkata-kata lembut bijaksana, tidak lain lagi inilah yang
menyebabkan kekalutan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar