Senin, 28 Maret 2016

Keunikan Perahu Batu Di Pura Ponjok Batu

Om Swastyastu,
Salam rahayu bagi pembaca Asta Kosala Kosali masih berkutat di wilayah karangasem banyak tempat dan hal yang unik yang dapat dikunjungi dan dilihat di daerah ini. Saking banyaknya sampai penulispun bingung menyambungkan perjalanan karena banyak yang belum ditulis.

Kali ini penulis akan mengulas tentang Pura Ponjok Batu, perjalanan yang ditempuh lumayan panjang melewati gunung, lembah dan lautan ;D. Perjalan lewat jalan Ida Bagus Mantra melewati Pura Goa Lawah, Candi Dasa, Dan juga Taman Ujung Sukasada dan masih banyak lagi, tinggal dipilih.

Setelah perjalanan yang panjang sampailah di TKP setelah berhenti sebentar di Tirta Gangga, baru sampai di area parkiran saja sudah terdengar suara debuaran ombak laut jawa. Setelah masuk kita akan dimanjakan dengan pemandangan luas laut jawa yang biru dan pohon yang tumbuh dimana-mana.

Kurang rasanya jika kita hanya menikmatinya saja, kali ini penulis akan mencoba mencari informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui sejarah pura ini. Berikut penjabarannya:


Tentang pura ponjok batu
Pura ponjok batu terletak di terletak di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng.

Terletak di sebuah tanjung dimana terdapat banyak batu yang celahnya banyak ditumbuhi pohon kamboja. Arsitektur pura ini terbuat dari susunan batu hitam yang didesain agar kuat, yang melambangkan kesucian sekaligus merupakan ciri khas dari pura ponjok batu.

Pura ponjok batu memiliki makna tanjung batu, atau semenanjung yang berarti daratan yang menjorok ke laut. Pura ini merupakan tempat persembahyangan umum, jika pengendara yang biasa melintasi daerah ini akan bersembahyang ke pura ini dahulu, baru melanjutkan perjalanan.

Pura Ponjok Batu termasuk dalam Penyungsungan Jagat atau Pura Dang Kahyangan, selain pura ponjok batu, Pura Pulaki di Desa Banyupoh, Gerokgak juga termasuk dalam Penyungsungan Jagat atau Pura Dang Kahyangan.

Piodalan di Pura ini dilaksanakan pada Purnama Desta dan Sasih Kasa Purnama Kasa. Pura ini memiliki hubungan dengan Pura Bukit Sinunggal yang berada di desa Tajun, setiap ada upacar melasti ida batara di Pura Bukit Sinunggal maka tempat pemelastianya dilakukan di pura Ponjok batu.

Sejarah Pura Ponjok Batu
Sejarah dari pura ini sulit untuk ditemukan, minim bukti yang menceritakan tentang pembangunan pura ini. Namun yang diketahui, keberadaan pura ini tak bisa lepas dari sejarah kedatangan Pendeta Siwa Sidanta.

Danghyang Nirartha Menolong Bendega.
Yaitu Danghyang Nirartha (Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh) pada abad ke-15, saat masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali. Di dalam lontar Dwijendra Tattwa ditulis kedatangan Danghyang Nirartha.

Dalam perjalanan spiritual beliau, mulai dari Pura Pulaki dan pura lainnya, termasuk bersemedi pura Ponjok Batu. Sebelumnya bliau telah menolong seorang bendega dan awak perahu asal Lombok, yang sedang karam di sekitar pantai Ponjok Batu. Dikisahkan, awak perahu itu melihat batu bersinar di tengah laut. Batu didatangi, dan dibelah.

Tetapi kemudian kapal mereka rusak sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai datang pertolongan dari Danghyang Nirartha. Batu yang terbelah itu hingga kini masih ada di pantai Ponjok Batu. Danghyang Nirartha kemudian melanjutkan perjalanannya ke pulau Lombok ikut dalam rombongan kapal tersebut.

Sejak kedatangan Danghyang Nirartha, nilai spiritual tempat suci ini bangkit kembali. Pura Ponjok Batu mulai memancarkan sinar secara terus-menerus. Padahal Danghyang Nirartha telah meninggalkan tempat itu dan pergi menuju ke Lombok.

Penemuan Sarkopagus Di Pura Ponjok Batu
Pada tahun 1995 dilakukan penggalian dan perbaikan di pura ini, kemudian ditemukan sarkopagus yang terbuat dari batu cadas. Sarkopagus merupakan peti mayat yang digunakan untuk penguburan mayat jaman dahulu.

Peguburan semacam ini dahulu dilakukan pada jaman perundagian yaitu 500 tahun yang lalu. Mayat yang dikubur di dalam sarkopagus biasanya adalah orang yang dihormati pada masanya.

Keunikan Perahu Batu Di Pura Ponjok Batu

Ini adalah primadona dari pura ponjok batu yang membuat banyak orang penasaran dan penulis tentunya yaitu keberadaan perahu batu yang berada di sisi laut. Perahu ini tidak besar, beralaskan batu karang yang kuat dan sangat disucikan.

Untuk dapat melihatnya kita tinggal menuruni tangga menuju bibir pantai yang berbatu, saran untuk tetap berhati-hati karena ombak laut sangat deras jangan sampai anda terjatuh. Dari sana kita bisa melihat perahu ini, dan tepat didepanya ada sebuah karang berbentuk gua yang biasanya digunakan untuk tempat melukat atau mensucikan diri dengan sarana air.

Maps Pura Ponjok Batu



Demikian perjalanan Asta Kosala Kosali, penulis minta maaf jika ada informasi ataupun kesalahan dalam kata, karena informasi yang diterima berdasarkan buku, website dan cerita masyarakat sekitar. terima kasih sudah membaca nantikan perjalanan ombakrarebali di tempat unik lain.
Om Shanty, Shanty, Shanty, Om.

Renungan hari ini:
Yathadityah samudyan vai tamah sarvam vyapohati
Evam kalvanamatistam sarvapapam vyapohati(SS.16)
Artinya:

Seperti prilaku matahari yang terbit meleyapkan gelapnya dunia, demikianlah orang yang melakukan dharma memusnahkan segala macam dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar