Om swastyastu,
Salam damai semuanya kali ini Asta Kosala Kosali akan meluncur ke bagian barat pulau bali. Setelah lama muter-muter di timur akhirnya ke barat juga. Setelah cari refrensi dan ilham, akhirnya ketemu yang menjadi pilihan adalah Pura Rambut Siwi. Pura yang terbesar di bali bagian barat.
Salam damai semuanya kali ini Asta Kosala Kosali akan meluncur ke bagian barat pulau bali. Setelah lama muter-muter di timur akhirnya ke barat juga. Setelah cari refrensi dan ilham, akhirnya ketemu yang menjadi pilihan adalah Pura Rambut Siwi. Pura yang terbesar di bali bagian barat.
Cek di map google pura rambut siwi terletak di di Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo,
Kabupaten Jembrana. Perjalanan memakan waktu kira-kira 2,5 jam dengan jarak
tempuh 77km melewati jalan raya denpasar gilimanuk. Mencari pura ini sangat
mudah karena terletak di pinggiran jalan dan ada plang petunjuk yang memudahkan
kita untuk menemukanya.
Sampai di parkir pura kita harus menaiki beberapa anak tangga yang
tidak terlalu banyak, tapi tetap saja melelahkan.
Pura rambut siwi mirip dengan Pura Uluwatu yang keberadaanya dia atas
tebing yang dikelilingi oleh samudra yang luas dan biru. Pemandangan ini
semakin indah jika dinikmati pada saat matahari terbenam tidak kalah dengan
pemandangan laut di yang ada Pura Uluwatu.
Sambil menikmati keindahan, kedamaian dan kesejukan angin pura rambut
siwi, penulis akan menceritakan sedikit sejarah yang dapat dikumpulkan untuk menghilangkan
dahaga hausnya rasa penasaran dan keingintahuan akan sejarah pura ini ;D.
Dimulai dari:
Sejarah Pura Rambut Siwi
Ada beberapa refrensi dari asal muasal dari pura ini, semua veri
memberikan sumber yang kuat, sehingga penulis juga binggung sumber mana yang
bisa menjadi acuan yang sebenarnya.
Menurut Mpu Bhaskara Murti dari
Geria Madu Sudana di kota Negara:
Diceritakan pada saat Mpu Dang Hyang Nirartha bertandang ke Bali dan
tempat pertama yang beliau pijak adalah di pura ini. Pada saat itu keadaan
disana adalah berupa hutan belantara yang masih liar. Penjaga dari pura ini
meminta untuk beliau bersembahyang di pura ini untuk meminta keselamatan agar
beliau tidak di terkam binatang buas.
Karena diharuskan, menyembahlah beliau di pura ini dan pura pun hancur
berantakan. Karena ketidaktahuan penjaga pura siapa sebenarnya beliau, maka
penjaga tersebut minta maaf dan meminta untuk beliau membangun kembali pura
tersebut seperti sedia kala.
Dengan kesaktian dan kedidjayaan beliau pura ini pun kembali seperti
sedia kala, kemudian beliau mengambil beberapa helai rambut beliau dan
diletakkan di pura ini untuk dijadikan sarana pemujaan di pura ini sehingga
pura ini menjadi suci.
Menurut Dwijendra tatwa:
Sejarah pendirian pura rambut siwi juga terdapat ada dalam Dwijendra tatwa dimana pura rambut
siwi memiliki dua makna yaitu rambut berarti rambut dan siwi bermakna puja atau
kehormatan sehingga rambut siwi dapat diartikan sebagai penghormatan kepada
rambut yang dalam hal ini milik Mpu Dang
Hyang Nirartha.
Menurut Dwijendra tatwa diceritakan perjalanan suci Dang Hyang
Nirartha berkeliling bali, beliau berangkat dari arah barat ke selatan kemudian
balik ke timur menyusuri pantai. Di setiap persinggahan beliau membangun pura
dan memberi pengajaran agama kepada masyarakat, salah satunya di pura rambut
siwi.
Menurut buku “Sejarah Pembangunan Pura-pura di Bali” oleh
ketut soebandi (alm)
Di dalam buku “Sejarah Pembangunan Pura-pura di Bali” juga terdapat
tulisan tentang pendirian pura rambut siwi dimana diceritakan kedatangan Dang
Hyang Nirartha di Bali pada tahun Caka 1411 atau tahun 1489 masehi.
Pada saat itu kedatangan beliau ke Desa Gading Wani karena mendengar
keadaan desa yang pada saat itu sedang dilanda wabah penyakit, dan karena
kedatangan beliau berhasil menghilangkan wabah dan menyembuhkan penyakit yang
diderita masyarakat desa.
Saat beliau ingin melanjutkan perjalan sucinya masyarakat memaksa
bliau untuk menetap desa dan tidak melanjutkan perjalan karena takut akan wabah
penyakit yang kembali lagi. Tetapi keinginan masyarakat tidak dapat maka
sebagai gantinya beliau memberikan sehelai rambut beliau yang memiliki kekuatan
yang dapat mengindarkan dari wabah penyakit. Rambut ini kemudian dipuja dan
dibuatkan tempat suci. Dari cerita itulah diambil kata “rambut siwi” yang
berarti dipuja.
Kisah Raja Raksasa
Cerita ini diceritakan oleh pemangku pura rambut siwi secara
turun-temurun dahulu di pura ini hidup raja raksasa yang membuat masyarakat
desa ketakutan, Dhanghyang nirartha pun
datang untuk membantu masyarakat dengan kekuatan dan kesaktian dari rambutnya
berhasil mengalahkan raja raksasa tersebut kemudian rambut tersebut diserahkan
kepada masyarakat untuk dimuliakan.
Pura rambut siwi merupakan pura peninggalan dari ida maharsi markhandia. Dari keempat cerita dan sumber yang berbeda, semua memiliki hal yang sama yaitu pembangunan pura ini erat kaitanya dengan kedatangan pedanda sakti wawu rauh atau Dang Hyang Nirartha .
Tentang Pura Rambut Siwi
Di pura rambut siwi terdapat pelinggih utama terletak di bagian timur,
berupa meru tumpang tiga, di bangunan suci meru tumpeng tiga ini terdapat 4buah
arca. Arca ini merupakan perwujudan dari dhang hyang nirarta dengan istri dan
ke dua putrinya.
Pura rambut siwi merupakan pura berstatus Dang Kahyangan, pura ini merupakan tempat pemujaan kebesaran dan
kesaktian dari Dang Hyang Nirarta. Jika dilihat pura ini di kelilingi oleh
sawah yang membentang luas dan berterasering.
Di sebelah selatan pura terdapat tangga turun menuju dua buah goa
bernama pura tirta. Pura ini diyakini suci karena di tempat inilah dang hyang
nirarta menapaki kakinya pertama kali. Di goa ini terdapat arca ular kobra
berkepala tiga. Patung ini dibuat
berdasarkan peristiwa yang terjadi pada tahun 2012 yaitu terlihat dua ekor ular
kobra berkepala tiga yang muncul di mulut gua dan ini diyakini merupakan
manifestasi dari tiga rambut milik dhang hyang nirartha.
Akhir dari perjalanan pura ini terima kasih sudah membaca, jika penasaran silahkan datang ke tempat ini dan ditunggu ceritanya.
Terima kasih sudah membaca,semoga
dapat memberikan informasi yang diinginkkan, maaf jika ada hal yang salah dalam
penulisan atau kesalahan apapun, saran dan komentar pembaca diperlukan untuk
mmembangun blog ini menjadi lebih baik,
Om Shanty, shanty, Shanty om
Om Shanty, shanty, Shanty om
Renungan hari ini:
Promod Brata
Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama sebulan, menikahlah. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda.